Kisah Inspiratif: Lima Pertanyaan Sahabat dan Jawaban Ilahi

Tamantirto, 22 Agustus 2025 – Suasana khidmat memenuhi Masjid Husnul Khatimah pagi itu (20/07/2025) , saat jamaah berkumpul untuk menyimak kajian yang penuh inspirasi, yang disampaikan oleh Ustadz Prof. Waharjani dari UAD.  Sebuah kisah lama tentang seorang sahabat Nabi Muhammad SAW kembali dibagikan, utnuk  mengingatkan akan hikmah dan petunjuk ilahi dalam menghadapi misteri kehidupan.

Pembicara mengawali tausiahnya dengan kenangan kedatangannya di dusun (Rukeman-Peleman)  ini pada tahun 1995, pukul 03.30 dini hari. Hujan deras dan listrik padam kala itu, meninggalkan kesan mendalam saat disambut tiga anjing besar. “Alhamdulillah sekarang suasananya sudah berbeda,” ujarnya, mensyukuri perubahan ke arah yang lebih baik.

Tamu Istimewa Nabi dan Pertanyaan tentang Hari Akhir

Kisah utama berpusat pada seorang sahabat Nabi yang telah lama merindukan pertemuan. Sahabat adalah mereka yang hidup sezaman dengan Nabi, memeluk Islam, dan berinteraksi dengannya, baik intensif maupun sesekali. Diperkirakan ada sekitar 14.000 sahabat Nabi, sebuah jumlah yang luar biasa.

Sahabat ini, setelah menempuh perjalanan jauh dan beristirahat di bawah pohon kurma, akhirnya menghadap Nabi. Begitu duduk, ia langsung mengajukan lima pertanyaan mendalam:

  1. Kapan datangnya hari kiamat?
  2. Kapan datangnya hujan? (Mengingat kampung halamannya dilanda kemarau panjang)
  3. Bayi laki-laki atau perempuan yang akan lahir dari rahim istrinya yang sedang hamil tua?
  4. Apa yang akan ia kerjakan esok hari?
  5. Kapan ia akan mati dan dikuburkan?

Nabi terdiam sejenak. Tak lama kemudian, Malaikat Jibril datang membawa wahyu. Setelah memahami wahyu tersebut, Nabi pun menjawab kelima pertanyaan itu.

Jawaban dari Langit: Misteri di Balik Kehidupan

1. Kapan Hari Kiamat?

Pertanyaan pertama dijawab Nabi dengan mengutip Surah Luqman ayat 34: “Innallaha ‘indahu ‘ilmus-sa’ah,” yang berarti “Sesungguhnya hanya pada sisi Allah sajalah pengetahuan tentang datangnya hari kiamat.” Ini menegaskan bahwa waktu kiamat adalah rahasia Allah, dan siapapun yang mencoba menebaknya akan keliru. Beliau bahkan menceritakan kisah seorang di Malaysia yang meramalkan kiamat pada 28 Februari 1985, menyebabkan kekacauan ekonomi dan ditahan pemerintah karena dianggap merugikan negara.

Nabi juga pernah menjawab pertanyaan serupa dari Malaikat Jibril dengan melipat tiga jari tangan kanannya sehingga nampak jari telunjuk dan jari tengahnya. Jari telunjuk melambangkan diutusnya Nabi, dan jari tengah melambangkan kiamat. Perumpamaan ini mengisyaratkan bahwa kiamat itu dekat. Para ulama membagi kiamat menjadi dua: kiamat kubra (kehancuran alam semesta) dan kiamat sugra (kematian setiap makhluk hidup).

2. Kapan Hujan Turun?

Pertanyaan ini berkaitan dengan kondisi kampung halaman sahabat yang kekeringan. Namun, dalam rekaman kajian ini, jawaban spesifik mengenai kapan hujan turun tidak dijelaskan lebih lanjut, meskipun tersirat bahwa jawabannya juga merupakan rahasia Allah yang serupa dengan waktu kiamat. Meskipun dengan teknologi akal pikiran hujan buatan bisa dciptakan menggunakan helikopter yang mampu menciptakan awan hitam dan akhirnya turun hujan lokal

3. Jenis Kelamin Bayi?

Mengenai jenis kelamin bayi, Nabi menjawab dengan wahyu yang serupa, yaitu Surah Luqman ayat 34: “wa ya’lamu ma fil-arham,” yang berarti “dan Dia-lah (Allah) yang mengetahui apa yang ada di dalam rahim seorang wanita.” Allah-lah yang sepenuhnya mengetahui jenis kelamin dan takdir setiap janin. Pembicara menambahkan anekdot tentang bagaimana orang zaman dahulu mencoba menebak jenis kelamin bayi berdasarkan tingkah laku ibu hamil, dan mengisahkan pengalaman seorang relawan Gunung Merapi pada tahun 2010 di Klaten, di mana seorang ibu muda melahirkan bayi perempuan yang kemudian diberi nama Siti Volkanowati, inspirasi dari abu vulkanik.

Empat Hal Penting Menyambut Kelahiran:

  • Mendoakan: Dengan doa perlindungan dari setan dan penyakit.
  • Akikah: Menyembelih dua kambing untuk anak laki-laki dan satu kambing untuk anak perempuan pada hari ketujuh.
  • Mencukur rambut.
  • Memberi nama yang baik: Nama yang memiliki makna positif, bisa dari tokoh sejarah, nabi, nama surga, atau Asmaul Husna.

4. Apa yang Akan Dikerjakan Esok Hari?

Nabi menjawab dengan wahyu: “wa ma tadri nafsum ma taksibu ghada,” yang berarti “dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakan besok.” Ini menekankan pentingnya perencanaan dalam hidup, namun tetap menyadari bahwa Allah-lah yang Maha Menentukan. Perencanaan adalah bentuk ikhtiar yang wajib dilakukan.

Enam Perkara untuk Dijamin Masuk Surga:

Nabi bersabda: “Aku akan menjamin masuk surga bagi kalian jika mampu mengindahkan enam perkara:”

  1. Jujur dalam berkata.
  2. Menepati janji.
  3. Menunaikan amanah.
  4. Menjaga kehormatan.
  5. Menundukkan pandangan dari hal yang mendatangkan dosa dan maksiat.
  6. Menghentikan lisan atau tangan dari menyakiti orang lain.

Pentingnya Kesehatan:

Kesehatan juga menjadi sorotan. Olahraga fisik seperti berjalan kaki dan olahraga pikiran atau hati dengan menasihati sesama adalah kunci. Kebiasaan sehat dimulai dari bangun tidur: membaca doa, menjulurkan lidah 10 kali (untuk melatih otot lidah dan mencegah kelupaan/Alzheimer), serta berjinjit 8 kali (untuk mengaktifkan saraf dari kaki ke kepala).

Pola hidup CERDIK juga ditekankan:

  • Cek kesehatan secara rutin.
  • Enyahkan asap rokok.
  • Rutin olahraga.
  • Diet, dengan puasa sunah sebagai pilihan terbaik yang juga mendatangkan ijabah doa dan hemat.
  • Istirahat cukup.
  • Kuatkan kesabaran.

5. Kapan Akan Mati dan Dikuburkan?

Pertanyaan terakhir dijawab dengan wahyu: “wa ma tadri nafsum bi’ayyi ardhin tamutu,” yang berarti “dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” Ini menegaskan bahwa kematian adalah rahasia Allah dan dapat terjadi kapan saja, di mana saja.

Maka, persiapan terbaik untuk menghadapi kematian adalah amal saleh. Ada tiga hal yang menyertai jenazah: keluarga/teman, harta, dan amal saleh. Namun, hanya amal saleh yang akan tetap menemani di alam kubur. Amal saleh yang lestari adalah sedekah yang ikhlas dan ilmu yang bermanfaat.

Pembicara menutup kajian dengan doa, semoga kita semua dapat beramal saleh dalam keadaan sehat dan rezeki yang cukup, serta dapat membangun rumah tangga yang rukun dan mengamalkan ajaran Islam, sehingga rumah kita menjadi “baiti jannati” – rumahku surgaku.


Semoga kajian ini membawa manfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa berintrospeksi dan meningkatkan amal ibadah.

Untuk mendengarkan materi pengajian kunjungi Channel Youtube Pengajian Ahad Enjang atau klik https://www.youtube.com/watch?v=lga2MTx4GBk.

Donasi dakwah bisa disalurkan dikirim melalui Rekening Bank Syariah Indonesia (BSI, kode: 451) 𝟳𝟬𝟵 𝟵𝟭𝟵 𝟯𝟵𝟵𝟯 a.n PRM Tamantirto Utara

  • prmtamantirto@gmail.com
  • Jl. Sunan Kudus No.1, Gatak, Tamantirto, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183