Mengungkap Rahasia Doa Makbul

Tamantirto, 14 Juli 2025 – Jamaah Pengajian Ahad Pagi (PAP) memadati Masjid Husnul Khatimah pada Ahad  pagi (13/07/25) yang diisi oleh Bapak H. Sukirman, S.H. Tema yang diangkat kali ini adalah, “Syarat Doa Makbul”, menarik perhatian ratusan jamaah, baik yang hadir langsung maupun yang mengikuti via daring. Pengajian ini memberikan pencerahan mendalam tentang adab, waktu, dan tempat terbaik untuk berdoa agar permohonan dikabulkan Allah SWT.

Ibu-ibu mendengarkan pengajian yang disampaikan penceramah

Pondasi Doa yang Terkabul: Iman dan Ketakwaan

Pak Sukirman membuka ceramahnya dengan menekankan bahwa inti dari doa yang makbul adalah keimanan kepada Allah SWT. Mengutip QS. Al-Baqarah ayat 186 . Β Beliau menjelaskan bahwa Allah itu dekat dan akan mengabulkan permohonan hamba-Nya yang beriman serta menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. “Jika kita meminta kepada Allah tapi malas salat atau mengaji, bagaimana doa bisa dikabulkan? Bahkan kepada orang tua saja, jika kita membangkang, sulit untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,” ujarnya.

Berdoa Langsung Tanpa Perantara dan Memperbanyak Istigfar

Poin penting lainnya adalah berdoa langsung kepada Allah tanpa perantara. Mengutip ayat “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), Pak Sukirman menegaskan bahwa permohonan harus ditujukan sepenuhnya kepada Allah. Selain itu, memperbanyak istigfar atau memohon ampunan sebelum berdoa sangat dianjurkan. “Dengan mengakui kesalahan dan memohon ampunan, hati kita akan lebih bersih dan siap menerima karunia-Nya,” jelas Pak Sukirman, merujuk pada QS. Nuh ayat 10-12 yang menyebutkan keberkahan bagi mereka yang beristigfar.

Keyakinan, Usaha, dan Kebersihan Harta

Keyakinan bahwa doa akan dikabulkan adalah syarat mutlak, sebagaimana firman Allah dalam QS. Mukmin ayat 60, “Ud’uni astajib lakum” (Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu). Doa juga harus disertai dengan usaha (ikhtiar). “Tidak mungkin seseorang ingin kaya hanya dengan berdoa tanpa bekerja. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka tidak berusaha mengubahnya sendiri,” tegas Pak Sukirman, mengutip QS. Ar-Ra’d ayat 11.

Selain itu, kebersihan dari hal-hal yang haram menjadi sangat krusial. Makanan, minuman, dan pakaian yang halal akan mendukung terkabulnya doa. Beliau menyoroti fenomena judi online yang merugikan dan mengajak jamaah untuk selalu mencari rezeki melalui jalan yang baik dan halal, serta membersihkan diri dari hal-hal yang dapat mengotori iman.

Adab dan Waktu Mustajab dalam Berdoa

Pak Sukirman juga memaparkan adab-adab dalam berdoa: menghadap kiblat, khusyuk dan ikhlas, mengangkat tangan, memulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat Nabi, tidak terburu-buru, serta berprasangka baik kepada Allah. Beliau juga menyebutkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa:

  1. Hari Jumat, terutama antara azan dan iqomah salat Jumat.
  2. Antara azan dan iqomah pada setiap waktu salat.
  3. Pada waktu sujud, di mana hamba berada paling dekat dengan Tuhannya.
  4. Sepertiga malam terakhir, waktu terbaik untuk salat Tahajud dan memohon ampunan.
  5. Ketika berpuasa, doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak.

Tempat-tempat Mustajab untuk Berdoa

Selain waktu, tempat-tempat mustajab juga memiliki keutamaan:

  1. Di Makah Al-Mukarramah: saat tawaf mengelilingi Ka’bah, di Multazam (antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah), Talang Ka’bah, dalam Ka’bah, Hijir Ismail, Sumur Zam-zam, saat Sa’i antara Safa dan Marwah, dan di Maqam Ibrahim.
  2. Di Padang Arafah saat wukuf bagi jamaah haji.
  3. Di Mina saat berkumpul.
  4. Ketika melempar jumrah, sebagai simbol perlawanan terhadap setan.
  5. Di Madinah Al-Munawwarah: Di Masjid Nabawi, Raudhah (antara rumah dan mimbar Nabi), Makam Nabi, Masjid Quba (salat di sini pahalanya seperti umrah), Masjid Qiblatain, dan di Khomamah (lapangan salat Id).
  6. Di Jabal Uhud, tempat bersejarah peperangan.

Penceramah juga menyinggung kebiasaan sebagian orang yang meminta berkah kepada orang yang sudah meninggal atau benda-benda, yang merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Ia mengingatkan bahwa hanya amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh yang akan terus mengalir pahalanya bagi orang yang telah meninggal. Pengajian ditutup dengan lantunan lagu islami yang mengajak jamaah untuk senantiasa beriman, menunaikan zakat, puasa, dan salat, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup agar meraih kebahagiaan di akhirat.

Informasi Pengajian: Jumlah Kehadiran: 210 orang (53 Bapak-bapak, 155 Ibu-ibu, 2 anak-anak). Pengikut YouTube: 40 orang. Infak Terkumpul Hari Ini: Rp1.109.400. Total Saldo Infak: Rp1.541.700. Untuk melihat ceramah silahkan kunjungi Channel PRM Tamantirto Utara atau klik link berikut https://www.youtube.com/watch?v=ABKnnP8-008.

Infaq/shadaqoh bisa dikirim melalui no. Rek : Bank Syariah Indonesia (BSI, kode: 451) 𝟳𝟬𝟡 𝟡𝟭𝟡 𝟯𝟡𝟡𝟯 a.n PRM Tamantirto Utara (wd)

  • prmtamantirto@gmail.com
  • Jl. Sunan Kudus No.1, Gatak, Tamantirto, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183