Makna dan Sejarah di Balik Perayaan Idul Adha

(Gambar by misteranns)

Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu perayaan terpenting dalam kalender Islam. Perayaan ini memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Sejarah ini berakar pada kisah ketika Allah menguji keimanan Ibrahim dengan memerintahkannya untuk mengorbankan putra yang sangat dicintainya. Ketika Ibrahim bersiap melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, menunjukkan bahwa ujian tersebut telah dilewati dengan ketaatan yang luar biasa.

Makna terdalam dari Idul Adha terletak pada konsep pengorbanan dan ketaatan kepada Allah. Perayaan ini mengajarkan umat Muslim untuk rela berkorban demi kebaikan yang lebih besar dan menempatkan kecintaan kepada Allah di atas segalanya. Ritual kurban yang dilakukan pada hari raya ini simbolis dengan pengorbanan Ibrahim, di mana umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan ternak dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.

Selain aspek spiritual, Idul Adha juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Pembagian daging kurban kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat dan menumbuhkan rasa solidaritas. Perayaan ini menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki, mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian terhadap sesama.

Dalam konteks global, Idul Adha juga berkaitan erat dengan ibadah haji, salah satu rukun Islam. Jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji, yang puncaknya bertepatan dengan Idul Adha. Hal ini menjadikan Idul Adha sebagai simbol persatuan umat Islam sedunia, di mana mereka merayakan hari yang sama dengan semangat yang sama, terlepas dari latar belakang budaya dan geografis.

Perayaan Idul Adha telah berlangsung selama berabad-abad, mempertahankan esensinya sambil beradaptasi dengan perubahan zaman. Di era modern, pelaksanaan kurban telah mengalami inovasi, seperti sistem kurban online yang memungkinkan orang untuk berkurban bahkan dari jarak jauh. Namun, inti dari perayaan ini tetap sama: mengingatkan umat Muslim akan nilai-nilai pengorbanan, ketaatan, dan kasih sayang terhadap sesama. Dengan memahami makna dan sejarah di balik Idul Adha, umat Islam dapat merayakannya dengan penghayatan yang lebih mendalam dan bermakna.

Makna dan sejarah Idul Adha juga tercermin dalam Al-Qur’an, yang menjadi pedoman utama umat Islam. Allah SWT berfirman dalam Surah As-Saffat ayat 102-107, yang menceritakan kisah pengorbanan Ibrahim:

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!’ Dia (Ismail) menjawab, ‘Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.’ Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, ‘Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Ayat-ayat ini menggambarkan dengan jelas ujian berat yang dihadapi Ibrahim dan kesediaannya untuk menaati perintah Allah, serta bagaimana Allah menggantikan Ismail dengan hewan sembelihan. Kisah ini menjadi dasar spiritual dari perayaan Idul Adha dan ritual kurban yang dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

  • prmtamantirto@gmail.com
  • Jl. Sunan Kudus No.1, Gatak, Tamantirto, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183