Etika dan Tantangan Dalam Berdakwah di Media Sosial

Di era digital ini, media sosial telah menjadi wadah yang sangat potensial untuk menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat luas seperti yang PRM Tamantirto Utara lakukan. Namun, dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk berdakwah, penting bagi setiap individu, baik itu para da’i, ulama, maupun umat Islam secara umum, untuk memahami batasan-batasan etika dan prinsip-prinsip yang harus dijunjung tinggi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang dakwah yang baik dan yang salah di media sosial:

Dakwah yang Baik

  1. Menyampaikan Pesan dengan Jelas dan Benar: Dakwah yang baik harus didasarkan pada pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam dan disampaikan dengan cara yang jelas serta dapat dipahami oleh audiens. Mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis yang relevan, serta memberikan penjelasan yang tepat dan komprehensif, adalah kunci dalam menyebarkan dakwah yang efektif.
  2. Menginspirasi dan Membangun Kebajikan: Dakwah seharusnya tidak hanya sekadar menyampaikan informasi keagamaan, tetapi juga menginspirasi orang untuk berbuat baik, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia.
  3. Menjaga Adab dan Akhlak: Penting bagi setiap dai atau orang yang berdakwah di media sosial untuk menjaga adab dan akhlak dalam berinteraksi dengan audiens. Bahasa yang santun, tidak menyinggung perasaan orang lain, serta menjauhi kata-kata yang provokatif atau menghina adalah hal-hal yang harus dijunjung tinggi.
  4. Menyebarkan Keberagaman dan Toleransi: Islam adalah agama yang menghargai keberagaman dan mendorong untuk hidup berdampingan dalam kerukunan. Oleh karena itu, dakwah di media sosial seharusnya menyebarkan pesan-pesan toleransi, menghormati perbedaan pendapat, serta mengedepankan dialog yang konstruktif untuk membangun pemahaman yang lebih baik.
  5. Menggunakan Informasi yang Akurat: Setiap informasi yang disebarkan sebagai bagian dari dakwah di media sosial haruslah akurat dan berdasarkan pada sumber-sumber yang terpercaya. Menghindari penyebaran hoaks atau informasi palsu adalah tanggung jawab moral yang harus diemban oleh setiap individu.

Dakwah yang tidak baik

  1. Menggunakan Bahasa Kasar atau Provokatif: Berdakwah dengan menggunakan bahasa yang kasar, provokatif, atau mengandung ujaran kebencian adalah salah satu bentuk yang harus dihindari. Hal ini tidak hanya menyalahi adab berkomunikasi dalam Islam, tetapi juga dapat merusak citra Islam sebagai agama yang damai dan penuh kasih sayang.
  2. Menyebarluaskan Informasi Palsu atau Tidak Benar: Menyebarkan informasi palsu atau tidak benar di media sosial tidak hanya menyesatkan audiens, tetapi juga dapat menciptakan kekacauan dan kerugian bagi individu atau kelompok tertentu. Dakwah yang baik haruslah berlandaskan pada kejujuran dan integritas dalam menyampaikan pesan-pesan Islam.
  3. Menghina atau Mendiskreditkan Orang Lain: Merendahkan atau menghina orang lain, baik mereka yang memiliki pandangan berbeda maupun sesama umat Islam, tidaklah sesuai dengan ajaran Islam yang menghargai martabat manusia. Dakwah seharusnya membangun, bukan merusak hubungan antarmanusia.
  4. Memprovokasi Konflik atau Perpecahan: Dakwah yang bertujuan untuk memprovokasi konflik atau perpecahan di antara umat Islam atau antara umat Islam dengan kelompok lain adalah salah satu bentuk dakwah yang salah. Islam mengajarkan perdamaian dan kerukunan, bukan perpecahan dan konflik.
  5. Mengabaikan Kaidah-Kaidah Etika dan Hukum: Seorang dai atau individu yang berdakwah di media sosial harus memiliki pemahaman yang baik terhadap kaidah-kaidah etika Islam dan hukum-hukum yang mengatur perilaku di dunia maya. Menyebarkan dakwah dengan cara yang sesuai dengan syariat adalah wujud ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

Dengan memahami perbedaan antara dakwah yang baik dan yang tidak baik di media sosial, kita sebagai umat Islam diharapkan dapat lebih bijak dalam menyebarkan ajaran Islam dan menjaga kehormatan serta martabat agama ini. Dakwah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab akan membawa berkah dan keberkahan bagi umat dan masyarakat secara luas.

Penulis Artikel : PRM Tamantirto Utara

  • prmtamantirto@gmail.com
  • Jl. Sunan Kudus No.1, Gatak, Tamantirto, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183